Mengenai Saya

Foto saya
medan, sumatera utara, Indonesia

Selasa, 23 Mei 2017

Masjid Raya Al-Mashun Medan


masjid-almashun-1_1
Megahnya Masjid Al-Mashun yang menjadi tempat ibadah kebanggaan masyarakat Medan.
Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah ternyata tak hanya meninggalkan bangunan cantik berupa Istana Maimun. Sang Sultan pun meninggalkan jejak sejarah dengan mendirikan sebuah masjid megah yang dikenal dengan Masjid Raya Medan bernama Masjid Al-mashun.
 Jika Anda jalan-jalan ke Medan, selain berkunjung ke Istana Maimun, Anda bisa sekalian berkunjung ke Masjid Al-Mashun yang berlokasi di jalan Singsingamangaraja, Medan. Jarak antara istana dan masjid ini kurang dari 1km dengan waktu tempuh tak sampai mencapai 10 menit. Kedua bangunan ini merupakan bukti nyata kejayaan Kerajaan Deli yang dipimpin oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.
masjid-almashun-4_1
Gerbang masuk ke dalam area Masjid Al-Mashun.
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 ini dulunya menyatu dengan bangunan Istana Maimun. Secara layout kawasannya adalah Istana Maimun, halaman terbuka, lalu Masjid Al-Mashun. Jadi, dari Istana Maimun Anda bisa langsung melihat wajah masjid yang menjadi kebanggaan masyarakat Medan ini. Hanya, populasi penduduk yang membludak di daerah ini membuat istana dan masjid seolah terpisah.
Pintu masuk ke dalam Masjid Al-Mashun, seperti sebuah bangunan berbentuk segi delapan.
Secara peruntukkan bangunan, Masjid Al-Mashun ini terbagi menjadi 3 zona, yaitu ruang utama (tempat beribadah), tempat wudhu, dan gerbang masuk. Untuk mengakses ke dalam masjid ini, Anda dapat melewati 4 serambi utama yang berlokasi di area depan, belakang, dan samping kiri-kanan masjid. Keempatnya difungsikan sebagai pintu masuk. Sebagai penghubung ke-4 serambi itu, ada selasar yang mengitari bangunan Masjid seperti benteng.
masjid-almashun-3_1
Bangunan ini seperti dikelilingi oleh selasar berdinding layaknya benteng. Ini yang membuat masjid ini terlihat unik.
Sama seperti Istana Maimun, bangunan ini memiliki desain melengkung di bagian jendelanya. bagitu juga pada kolom-kolom bangunan yang agak mirip dengan istana. Untuk desainnya pun, Masjid  Al-Mashun ini juga konon terbangun dari perpaduan beberapa gaya, seperti Melayu, Persia, Mesir, Iran dan Arab. Hanya, untuk warna, masjid ini beda dengan istana. Jika warna istana kuning keemasan, sedangkan masjid ini putih dan kehijauan, yang menandakan tempat ini suci dan menyejukkan.

Minggu, 21 Mei 2017

Istana Maimun di Medan, Salah Satu yang Terindah di indonesia.

INI DIA SALAH SATU WISATA DI MEDAN

Bagi yang sudah pernah kesini, pasti sudah seperti merasakan jamannya kerajaan dulu. apalagi, kalo si dia dan pasangannya udah duduk dan fhoto di sini nih pasti serasa seperti sang pangeran dan permainsurinya.
Istana Maimun di Medan ditulis sebagai salah satu dari sekian istana yang paling indah di Indonesia. Alamatnya di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Medan.



Disebut satu dari sekian istana yang paling indah di Indonesia, merajuk pada arsitektur bangunan istananya. Istana Maimun memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam (Timur Tengah), Spanyol, India dan Italia.




Sekilas tentang sejarahnya, Istana Maimun merupakan peninggalan Kerajaan Deli. Didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan keturunan raja ke-9 Kesultanan Deli. Istana ini dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.

Warna kuning yang mendominasi Istana Maimun melambangkan warna Melayu, sekaligus warna kebesaran Kerajaan Deli di Sumatera Utara. Sedangkan pengaruh Eropa terlihat dari ornamen lampu, kursi, meja, lemari, sampai pintu dorong. Satu lagi, bentuk pintu dan jendelanya lebar-lebar seperti mirip bangunan-bangunan di Eropa.

Pengaruh Islam bisa dilihat dari bentuk lengkung (arcade) di bagian atap yang bentuknya menyerupai perahu terbalik (lengkung persia) yang biasanya dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tenggah. Sampai saat ini, Istana Maimun masih terawat dengan baik.

Bangunan Istana Maimun menghadap ke timur dimana terdiri dari dua lantai dengan tiga bagian yaitu bangunan induk, sayap kiri dan sayap kanan. Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 meter persegi dan 30 ruangan.


Jangan cuma dipandangi dari luar, ayo masuk ke dalamnya dengan tiket masuk Rp 5 ribu saja. Lihatlah peninggalan-peninggalan Kerajaan Deli serta singgasana rajanya. Benda-benda bersejarah di sana tak ternilai harganya.

Yang menarik, ada bangunan kecil beratap ijuk di sisi kanan istana. Di sana tersimpan Meriam Puntung yang disebut juga meriam buntung dengan legenda penjelmaan putri yang cantik. Disebutkan, Meriam Puntung adalah penjelmaan dari adik Putri Hijau dari Kerajaan Deli Tua bernama Mambang Khayali nan cantik jelita.


Dia berubah menjadi meriam dalam mempertahankan istana dari serbuan Raja Aceh yang ditolak pinangannya oleh Putri Hijau. Akibat laras meriamnya yang terlalu panas karena menembak terus menerus, maka akhirnya meriam pecah menjadi dua bagian. Ujung meriam yang merupakan bagian yang satu, melayang dan menurut dongeng jatuh di Kampung Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Tanah Karo. Sedangkan bagian yang lain disimpan pada bangunan kecil di sisi kanan Istana Maimun.

Meriam itu hanya satu dari segudang cerita yang ada di Istana Maimun. Terakhir sebelum pulang, jangan lupa untuk berfoto-foto dengan pakaian adat Melayu di dalam Istana Maimun. Cukup merogoh kocek Rp 10 ribu, kita bisa menyewanya dan berfoto-foto ala Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih. Asyik!


Jika ingin melihat Kota Medan dan Istana Maimun dari udara, traveler dapat langsung ke sana atau melihatnya dari video perjalanan drone Elang Nusantara secara live dari layar monitor. Melalui program Ekspedisi Langit Nusantara, Telkomsel akan mengungkapkan pesona Indonesia melalui video yang diambil dari dua drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia selama sebulan penuh.
itu dia guys slah satu peninggalan kesultanan deli yang ada di medan. bagi yang minat jelajah wisata dan peninggalan indonesia wajin nih berkunjung ke tempat ini.